BAB
I
Latar
Belakang
Pada
perkembangan waktu sampai saat ini bebrapa harga komuditas terutama komuditas
pangan mengalami perubahan harga yang semakin meningkat. kenaikan harga
komoditas di pasar internasional mengakibatkan inflasi yang tinggi dan melemahnya
daya beli masyarakat (Sunarsip, 2011). Salah satu contohnya mempengaruhi
pertumbuhan industri mie instan. Pengaruh inflasi ini menyebabkan
penurunan terjadi terutama pada segmentasi persaingan mie dengan industri
menengah kebawah karena mereka harus mempertahakan industri ditengah
berkurangnya profit yang mereka dapat sementara cost yang mereka keluarkan
semakin besar. Akibatnya beberapa pesaing menengah kebawah menutup dan tidak
berproduksi usaha mereka ditengah gejolak inflasi yang semakin meningkat.
Namun
bila kita melihat dan mengamati permintaan mie instant yang berada diseluruh
pulau Indonesai tidak mengalami perubahan, justru semakin meningkat akibat
semakin meningkatnya konsumsi mie instant dengan harga yang terjangkau. Kondisi
seperti ini menyebabkan persaingan mie instan berlangsung secara ketat dan
lebih sehat, terbukti dengan berbagai iklan yang muncul dengan menonjolkan
kelebihan dari produk dari berbagai perusahaan dan terbukti sudah tidak ada lagi
terjadi perang harga secara terbuka antara dua produsen besar yaitu Grup
Indofood dengan Grup Wings, seperti yang terjadi tiga tahun yang lalu tepatnya
2009 (ICN, 2009). Untuk saat ini semua produsen mie instan serentak menaikkan
harga jual produknya menyesuaikan dengan kenaikan biaya produksi yang tinggi.
Bila kita teliti tercatat hingga saat ini ada berbagai merek mie instant masih
berproduksi seperti Indomie, Mie Sedaap, Supermi, Sarimi, dan ABC. Berbagai mie
instant tersebut diproduksi oleh perusahaan yang berbeda – beda.
Berbagai
merek Mie instant dan perusahaan yang memproduksinya menjadikan persaingan satu
sama lain saling berinovasi dalam memproduksi atau menciptakan produk barunya
dengan berbagai macam variasi rasa. Produsen mie instant juga harus kreatif
dalam mempromosikan produk mie instan agar bisa tetap eksis dimata konsumen dan
menjadi produk pilihan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian yang dilalui konsumen dalam menentukan
pilihan tentang mie instant yang akan dibeli atau tidaknya. Pengambilan
keputusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahapan
yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum
pembelian, pembelian, konsumsi dan evaluasi alternatif sesudah pembelian (Kotler,
2002 : 180).
Berdasarkan latarbelakang tersebut,
kami sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan subjek penelitian
mahasiswa UMN dengan judul ”Pengaruh
Iklan Dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Indomie”.
A.
Kerangka Berpikir
B.
Identifikasi Masalah
Melihat dari
hal-hal yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut diatas dapat dilihat
bahwa ada beberapa masalah yang timbul seperti:
1.
Konsumen
mulai berkurang loyalitasnya terhadap merek Indomie.
2.
Bentuk komunikasi iklan Indofood kurang mengajak membeli
produknya.
3.
Konsumen
mulai merasa jenuh terhadap varian rasa
Indomie.
4.
Ada
ketakutan akan sakit pada konsumen bila memakan Indomie berlebihan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas,
dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.
Apakah
Konsumen loyal terhadap merek Indomie?
2.
Apakah
Iklan Indomie menarik perhatian para audience?
3.
Bagaimana
kualitas dari produk indomie?
4.
Bagaimana
respon anda setelah mengkonsumsi produk Indomie?
D. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Mendeskripsikan
tingkat loyal dari konsumen untuk brand Indomie.
2.
Mengetahui
seberapa besar iklan Indomie dalam menarik perhatian Audience.
3.
Mendeskripsikan
kualitas dari produk Indomie.
4.
Memaparkan
respon konsumen setelah mengkonsumsi produk Indomie.
E. Manfaat
Penelitian
Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan banyak manfaat kepada para pembaca, baik secara teoritis
maupun praktis khususnya tentang pengaruh iklan dan atribut produk terhadap
keputusan pembelian produk Indomie. Adapun manfaat – manfaat tersebut sebagai
berikut:
1. Manfaat
Teoritis
a. Menambah informasi mahasiswa dari tingkat
loyal konsumen Indomie terhadap produknya.
b. Menambah wawasan mahasiswa mengenai iklan
yang dapat menarik perhatian audience.
c. Menambah informasi mengenai kualitas dari
produk Indomie.
d. Menambah informasi mengenai respon yang dihasilkan setelah mengkonsumsi
produk Indomie
F. Batasan
Masalah
Agar
pembahasan ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ada, maka penulis
membatasi permasalahan pada objek penelitian yaitu bagaimana pengaruh iklan dan
atribut produk dapat mempengaruhi pembelian keputusan produk Indomie.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tingkat
Keloyalan Konsumen Terhadap Merek
I.
Konsumen
a. Pengertian
Konsumen
Didalam melakukan
sebuah aktivitas penjualan terdapat pedagang dan penjual yang sama – sama
saling membutuhkan. Dalam aktivitas dagang peran penjual sangat penting yaitu
sebagai pihak yang mengkonsumsi produk ataupun jasa yang ditawarkan oleh
penjual sehingga disebut sebagai konsumen. Dalam pengertiannya, konsumen adalah
setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain
dan tidak untuk diperdagangkan (Wibowo,2009).
Namun menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU
PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sehingga dapat kami
simpulkan bahwa konsumen merupakan seseorang yang membeli dan memperoleh barang
atau jasa untuk di konsumsi pribadi.
b. Ciri
– Ciri Konsumen
Terdapat beberapa ciri – ciri konsumen dalam
aktivitas perdagangan yang terbagi kedalam dua wujud yaitu:
a)
Personal
Consumer :
Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri.
b)
Organizational
Consumer :
Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling
berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.
Faktor-faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen Indonesia
c. Pengaruh
Pembelian Konsumen
Dalam buku Marketing
Management: Twelfth Edition oleh Philip Kolter dan Kevin Lane Keller pada tahun
2006, perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling
berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.
a)
Faktor
budaya
Budaya, sub-budaya, dan
kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu
keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar.Anak-anak yang sedang tumbuh
mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga
dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing budaya
terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku,
agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan
cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat
disana.
b)
Faktor
Sosial
Selain faktor budaya,
perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
atau perilaku orang tersebut.
Keluarga meruapkan
organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para
anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial
seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia
tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang.
Masing-masing peran menghasilkan status. Contoh, seorang yang memiliki peran
sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia
juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk
mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota
sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli
pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan
lain-lain.
c)
Faktor
Pribadi
Keputusan membeli juga
di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia
dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian
II.
Merek
a. Pengertian
Merek
Merek merupakan hal
yang sangat penting dalam pemasaran. Karena mereklah yang membedakan produk satu
dengan yang lainnya. Selain itu dengan pemberian merek biasanya kita dapat
menjual produk lebih mahal daripada produk tanpa merek atau produk curah.
Berdasarkan pengertian
merek menurut American Marketing Association (Kotler & Keller, 2009:258)
mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau
kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari
salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari
para pesaing. Sehingga bila kita simpulkan Merek
adalah sebuah identitas dari suatu produk.
b. Peran
Merek
Menurut Kotler & Keller (2009:259), merek memiliki fungsi bagi
perusahaan sebagai berikut:
a)
Menyederhanakan
penanganan atau penelusuran produk.
b)
Membantu
mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi.
c)
Menawarkan
perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk.
Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian properti hukum yang sangat
berharga, dapat mempengaruhi konsumen, dapat dibeli dan dijual, serta
memberikan keamanan pendapatan masa depan yang langgeng.
c. Elemen-elemen Penting Pada Merek
Merek memiliki beberapa elemen penting sebagai tanda
yang memudahkan konsumen untuk mengenalinya, antara lain:
a)
Nama
Nama adalah elemen yang
paling penting dari semuanya. Dalam penentuan nama sebuah merek penting untuk
mempertimbangkan asosiasi target konsumen terhadap merek baik dari segi
kualitas, proposisi, maupun hal lainnya yang kita ingin konsumen untuk
mendapatkan asosiasi tersebut.
b)
Logo
Logo juga merupakan bagian penting dari merek dimana dengan adanya logo
akan lebih mempermudah merek kita dikenali oleh konsumen. Selain itu, juga
sebagai pembeda terhadap merek lain yang mungkin secara nama tidaklah jauh
berbeda. Logo dapat berupa sebuah tambahan identitas grafis ataupun semudah
menggunakan nama merek sebagai logo.
c)
Warna
Warna juga berguna untuk memudahkan konsumen mengenali identitas suatu produk
Warna juga berguna untuk memudahkan konsumen mengenali identitas suatu produk
d. Mendevelop Merek
Dalam merancang program pemasaran pembangunan merek, terdapat tiga
pendekatan yang dapat dipergunakan (Kotler & Keller, 2009:270-273) yaitu:
a)
Personalisasi
Yaitu memastikan merek
dan pemasarannya serelevan mungkin dengan sebanyak mungkin pelanggan. Hal ini
merupakan tantangan bagi pemasar karena tidak ada dua pelanggan yang identik.
Untuk beradaptasi dengan keinginan pelanggan yang semakin besar akan
personalisasi, pemasar menerapkan konsep, seperti:
·
Pemasaran
pengalaman
·
Pemasaran
satu-satu
·
Pemasaran
ijin, yaitu praktik pemasaran kepada konsumen hanya setelah mendapatkan ijin
dari mereka. Pemasaran tidak lagi menggunakan kampanye media massa. Pemasar
dapat mengembangkan hubungan konsumen yang lebih kuat dengan menghormati
kehendak mereka dan hanya mengirimkan pesan ketika mereka menunjukkan keinginan
mereka untuk lebih terlibat dengan merek.
b)
Integrasi
Maksudnya membaurkan
dan menyesuaikan kegiatan pemasaran untuk memaksimalkan efek individual dan
kolektif mereka melalui variasi kegiatan pemasaran yang memperkuat janji merek.
Pemasar juga harus memperlihatkan identitas merek melalui seluruh sarana
komunikasi dan kontak merek yang tersedia agar tertanam citra merek yang kuat
di benak konsumen. Citra merek berarti cara masyarakat menganggap merek secara
aktual. Sedangkan identitas merek adalah cara perusahaan membidik untuk
mengidentifikasi atau memposisikan dirinya sendiri atau produknya. Identitas
merek tersebut dapat diperlihatkan melalui iklan, laporan tahunan, brosur,
katalog, kemasan, alat tulis perusahaan, dan kartu bisnis.
c)
Internalisasi
Merupakan kegiatan dan
proses yang membantu memberikan informasi dan menginspirasi karyawan. Pemasar
harus menerapkan perspektif internal untuk memastikan karyawan dan mitra
pemasaran menghargai dan memahami merek secara mendalam. Hal ini dilakukan
dalam rangka menghantarkan janji merek. Janji merek tidak akan dihantarkan,
kecuali semua pihak dalam perusahaan menghidup merek. Ikatan merek terjadi
ketika pelanggan mengalami penghantaran janji merek oleh perusahaan.
III.
Loyalitas Konsumen
a. Pengertian
Loyalitas Konsumen
loyalitas konsumen adalah terciptanya
kepercayaan dan komitmen para pelanggan terhadap suatu produk atau jasa, karena
mereka mendapatkan kepuasan dari produk atau jasa tersebut. Keadaan seperti itu
tentu sangat menguntungkan bagi para pelaku usaha, sebab konsumen yang sudah
loyal dengan sebuah produk atau jasa akan melakukan pembelian secara rutin
terhadap produk Anda. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya menjadi
agen pemasaran terbaik bagi bisnis Anda.
b. Cara
Membuat Konsumen Loyal
Saat ini untuk
melakukan sebuah penjualan kebanyakan lebih berkonsentrasi terhadap penjualan
baru atau sekedar mengejar keuntungan yang lebih besar. Tapi belum tentu
pelanggan akan bisa menjadi customer loyal. Menjaga bisnis Anda agar tetap
berkembang adalah dengan cara membuat konsumen atau pelanggan menjadi loyal
kepada kita. Selain itu, ada beberapa cara yang cukup efektif untuk
menindaklanjuti dan bisa memastikan bahwa bisnis Anda akan selalu diingat oleh
konsumen:
a)
Biarkan
pelanggan tahu apa yang Anda lakukan untuk mereka.
Ini bisa dilakukan
dalam bentuk pengiriman newsletter yang dikirimkan kepada pelanggan, atau bisa
lebih informal, seperti panggilan telepon. Apapun metode yang Anda gunakan, kuncinya
adalah untuk memberitahukan secara personal kepada pelanggan dan pastinya
mereka akan lebih merasa dihargai dengan kita memberikan info-info terbaru
tentang produk atau jasa kita. Jika Anda tidak pernah memberitahukan produk
atau program promo yang Anda tawarkan mungkin konsumen tidak akan tahu.
b)
Tetap
perlakukan konsumen secara personal.
Meninggalkan pesan
suara, email ataupun alat komunikasi lain yang tidak bisa menghubungkan kita
secara langsung sepertinya akan membuat kedekatan kita dengan konsumen terlihat
agak kurang. Cobalah untuk membangun hubungan yang baik secara personal dengan
konsumen seperti misalnya Anda bisa
sesekali datang kekantornya atau tempat usaha mereka. Meski hanya
sekedar untuk melihat-lihat aktifitasnya, namun dengan Anda berkunjung ketempat
pelanggan mungkin saja Anda bisa belajar lebih dari kegiatan sehari-hari yang
dilakukan oleh pelanggan Anda.
c)
Mengingatkan
Acara-acara special kepada Pelanggan
Kirim kartu ucapan
ulang tahun kepada pelanggan, mengirim kartu ucapan perayaan hari besar,
ataupun memberikan hadiah special kepada pelanggan adalah cara follow up yang
sangat baik untuk membangun loyal konsumen.
d)
Menyampaikan
informasi.
Jika Anda kebetulan
sedang membaca sebuah artikel, melihat sebuah buku baru, atau mendengar tentang
sebuah organisasi yang pelanggan mungkin akan tertarik, buat sebuah pesan
singkat kepada pelanggan agar informasi yang baru Anda dapatkan tersebut bisa
segera sampai kepada mereka.
e)
Layanan
Pelanggan
Sebisa mungkin buatlah
komunikasi Anda dengan pelanggan jauh lebih mudah. Jangan sampai ketika
pelanggan Anda membutuhkan layanan after sales dari Anda namun kenyataannya
Anda sangat sulit untuk dihubungi. Jika mungkin terlalu sibuk, Anda juga bisa
menunjuk seorang customer service untuk membantu Anda menanggapi jika ada
keluhan dari pelanggan. Respon cepat dan tanggap, akan membuat pelanggan
menjadi lebih percaya bahwa perusahaan Anda benar-benar serius untuk melayani
konsumen dengan baik.
c. Manfaat
Konsumen Loyal
Beberapa keuntungan yang
diperoleh dari bila konsumen sudah loyal terhadap brand kita, antara lain :
b)
Menciptakan
peluang produk tersebut dapat menyebar dari mulut ke mulut (word of mouth)
c)
Pembelian
produk dalam jangka waktu yang lama dan berkelanjutan
d)
Mengurangi
biaya pemasaran, sebab konsumen yang sudah loyal akan sangat membantu pemasaran bisnis Anda.
B. Pengaruh
Iklan Dalam Menarik Perhatian Audience
a. Pengertian
Iklan
Iklan adalah bagian
dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari
bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media. Sedangkan periklanan (advertising) adalah segala biaya yang harus
dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam
bentuk gagasan, barang atau jasa (kotler and amstrong, 2002:153). Iklanan
merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada
calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu
dengan biaya yang semurah-murahnya (Jefkins, 1997:5). Sedangkan iklan adalah
promosi barang, jasa, perusahaan, dan ide yang harus dibayar oleh sponsor
(Supriyanto, 2008:19). Sponsor dalam hal ini merupakan perusahaan tertentu yang
nantinya menjadi klien penyedia jasa promosi.
b. Fungsi
Iklan
Iklan dihargai karena
dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi
perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, antara lain (Shimp, 2003:357) :
a)
Informing
(memberi informasi)
Iklan membuat konsumen
sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan
manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan merek yang positif. Karena
merupakan suatu bentuk komunikasi yang efekti, kemampuan menjangkau khalayak
luas dengan biaya per kontak yang relatif rendah, periklanan memfasilitasi
pengenalan (introduction) merek-merek baru, meningkatkan jumlah permintaan
terhadap merek-merek yang telah ada, dan meningkatkan puncak kesadaran dalam
benak konsumen (TOMA-top of mind awareness) untuk merek-merek yang sudah ada
dalam kategori produk yang matang. Periklanan menampilkan peran informasi
bernilai lainnya baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya dengan
mengajarkan manfaat-manfaat baru dengan merek-merek yang telah ada.
b)
Persuading
Iklan yang efektif akan
mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang
diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni
menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering iklan
berupaya mambangun permintaan sekunder, yakni pernintaan bagi merek-merek
perusahaan yang spesifik.
c)
Reminding
Iklan menjaga agar
merek perusahaan tetap segar dalam ingatan konsumen. Periklanan yang efektif
juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian
sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. Periklanan lebih jauh,
didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek (brand swictching) dengan
mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli suatu merek yang
tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
d)
Adding
Value Terdapat tiga
cara mendasar dimana perusahaan bisa member nilai tambah bagi
penawaran-penawaran mereka : inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah
persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai-tambah tersebut benar-benar
independen.
Periklanan memberi
nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang
efektif menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih
bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
e)
Bantuan
untuk upaya lain perusahaan
Peran lain dalam
periklanan adalah membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawali proses
penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai
bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang
prospektif.
c. Jenis
Iklan
Sebagai penyampaian
pesan, ikan umumnya ditempatkan pada tempat-tempat dimana audience (peminat)
dapat dengan mudah atau sering mengaksesnya baik dalam bentuk visual (gambar)
atau audia (suara) (supriyanto, 2008:20). Menurut Lamb, et.al. (2001:205) iklan
memiliki dua jenis utama yaitu :
a)
Periklanan
Institusi (institutional advertising)
Didesain untuk
meningkatkan citra sebuah perusahaan daripada mempromosikan suatu produk
tertentu. Bentuk dari periklanan institusi dikenal dengan periklanan sokongan
(advocacy advertising), digunakan untuk mengungkapkan pandangannya mengenai
pokok-pokok persoalan atau merespon terhadap serangan media.
b)
Periklanan
Produk
Digunakan untuk
mempromosikan manfaat suatu produk maupun jasa tertentu. Tahap produk ini dalam
siklus hidupnya sering kali menentukan jenis iklan produk yang digunakan,
antara lain :
1.
Periklanan
Perintisan (pioneering advertising)
Bentuk periklanan yang
didisain untuk merangsang permintaan primer terhadap produk atau kategori
produk baru.
2.
Periklanan
Bersaing (competitive advertising)
Bentuk periklanan yang
didisain untuk mempengaruhi permintaan suatu merek tertentu.
3.
Periklanan
Perbandingan (comparative advertising)
Bentuk periklanan yang
membandingkan dua atau lebih merek yang bersaing yang dinamai atau ditunjukan
secara khusus dalam satu atau lebih atribut tertentu.
d. Tujuan
Iklan
Menurut Nani Nuraeni, S.Sos, bila dilihat dari segi tujuannya iklan
terdiri dari:
a)
Commercial
Advertising
Iklan komersial adalah
iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa.
Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1.
Iklan
strategis
Digunakan untuk
membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan
manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek
serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen
untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi
para pengguna.
2.
Iklan
taktis
Memiliki tujuan
mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan
kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran
khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang
sama.
b)
Corporate
Advertising
Iklan yang bertujuan
membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun
citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Iklan corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan
dengan masyarakat, mempuyai nilai berita dan 21 biasanya selalu dikaitkan
dengan kegiatan yang berorientasi dengan kegiatan yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat. Iklan corporate merupakan bentuk lain dari iklan
strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan
nilai-nilai korporatnya kepada publik. Iklan corporate seringkali berbicara
tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan
mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau
mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
c)
Public
Service Advertising
Iklan layanan
masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan
menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya
pesan iklan layanan masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada
masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan
umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadilebih baik, misalnya
masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan
pendapat, keluarga berancana, dan sebagainya.
e. Media
Iklan
Perusahaan menggunakan jasa sebagai media
untuk menyampaikan rencana pesan atau informasi kepada audience sasaran
(Machfoedz:146-152). Diantara media yang ada dalam uraian ini dapat disebutkan
lima kalsifikasi media, yaitu:
a)
Media
Cetak Media cetak merupakan media yang memuat pesan bertopik tunggal dan satu
pemikiran secara bersamaan. Beberapa jenis media cetak antara lain :
1.
Koran/surat
kabar
Kelebihan:
Pembaca dapat memilih iklan sesuai dengan keinginan, bersifat fleksibel
dan tepat waktu, ukuran iklan dapat bervariasi, halaman untuk iklan dapat
ditambah atau dikurangi sehingga tidak terhalang oleh kendala waktu, dapat
menjangkau pasar local mulai dari masyarakat kota hingga pedesaan, biaya per
orang yang terjangkau relative murah.
Kelemahan:
Masa berlaku surat kabar sangat pendek karena sering kali dibuang
setelah dibaca, kalangan remaja dan mereka yang menginjak dewasa pada umumnya
tidak atau jarang membaca surat kabar.
2.
Majalah
Kelebihan:
Cetakan gambar dapat dibuat berwarna sesuai dengan warna produk yang
diinginkan, dapat menjangkau pasar nasional dengan biaya per pembaca relative
murah, dapat dibaca diberbagai tempat dan waktu, berumur relative lebih lama
(dari seminggu sampai sebulan).
Kelemahan:
Iklan yang akan dimuat dalam majalah harus diajukan beberapa minggu
sebelum penerbitannya, karena majalah diterbitkan mingguan atau bulanan maka
pesan yang sedang hangat dibicarakan menjadi sulit utuk ditayangkan pada waktu
yang tepat.
b)
Media
Elektronik
1.
Radio
Kelebihan:
Radio didengan oleh masyarakat dari semua tingkat social, dapat dibawa
dan didengar di mana pun, biaya produksi iklan radio murah dan sangat fleksibel
sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, efektif untuk
menjangkau pasar sasaran tertentu.
Kelemahan:
Radio menciptakan kesan audio yang seluruhnya ditentukan oleh kemampuan
pendengar untuk menangkap informasi setelah mendengarnya, pendengar sering kali
tidak sepenuhnya memperhatikan dengan cermat karena radio umumnya didengarkan
sebagai latar belakang aktivitas yang dikerjakan seperti bekerja, belajar, atau
aktivitas lain, kurang membawa pengaruh yang dapat memotofasi audience, tingkat
daya tarik yang rendah dapat menyebapkan sejumllah pesab terabaikan bahkan
terlewatkan.
2.
Televisi
Kelebihan:
Produk dapat ditunjukkan dan diterangkan pada waktu yang bersamaan,
dapat menjangkau wilayah geografis yang sangat luas dan fleksibel dalam
penyampaian pesan.
Kelemahan:
Karena durasi yang singkat untuk setiap kali penayangan maka pesan yang disampaikan
harus diulang beberapa kali agar dapat diperhatikan dan diingat oleh audience,
hal in membuat biaya pembuatan dan penayangan iklan televisi sangat mahal.
c)
Media
Luar Ruang
Kelebihan:
Jangkauannya yang luas, tingkat frekuensinya yang tinggi, fleksibel
secara geografis, murah, tahan lama, hemat, dan menggunakan pendekatan visual,
efektivitasnya sangat tingggi khususnya daam menjangkau kalangan muda dan usia
dewasa yang berdaya beli tinggi.
Kelemahan:
Tidak selektif, waktu exposure yang singkat, sulit untuk mengukur jumlah
khalayak periklanan luar ruang, dan masalah lingkungan.
d)
Media
interaktif meliputi internet, CD-ROM, alam maya (virtual reality), dan
nomor-nomor telepon bebas pulsa yang interaktif (Shimp, 2003:540). Alam maya
(virtual reality) menggunakan helm alam maya atau kaca mata dan sarung tangan
yang dirancang secara khusus, peserta berinteraksi dengan benda-benda yang
dianimasi dan menikmati sensi mirip kehidupan ketika menggerakkan kepalanya
atau menyentuh sesuatu dengan sarung tangan.
e)
Media
Alternatif meliputi periklanan melalui yellow pages, periklanan melalui video,
penayangan produk di bioskop, dan rambu-rambu (virtual signage) (Simp,
2003:544).
C. Kualitas
Produk
a.
Pengertian
Produk
Produk
memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan
tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan membeli produk
kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan
ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain,
pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen.
Kotler dan Amstrong (2001: 346) adalah ”Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.
Mc Charty dan Perreault (2003:107) mengemukakan bahwa,
“Produk merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar kepada konsumen untuk
didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya”.
Sedangkan menurut Saladin (2002:121),
”Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan”.
b. Pengertian
Kualitas Produk
Setiap
pelanggan, termasuk kita sendiri menginginkan produk yang berkualitas tinggi.
Dalam sebuah perusahaan Manufaktur yang menghasilkan berbagai produk setiap
harinya, Kualitas merupakan faktor yang terpenting dalam menjamin kelangsungan
pesanan produk dan juga tingkat profitabilitas perusahaannya.
Kualitas
atau Mutu adalah tingkat baik atau buruknya suatu produk yang dihasilkan apakah
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap
kebutuhan. Sedangkan penilaian tentang baik atau buruknya kualitas
suatu produk dapat ditentukan dalam 8 (delapan) dimensi kualitas yang diperkenalkan
oleh seorang Ahli Pengendalian Kualitas yang bernama David A. Garvin pada tahun
1987.
c. Tingkatan
Produk
Berdasarkan
definisi diatas produk dapat dikatakan sebagai fokus inti dari semua bisnis.
Produk adalah apa yang dilakukan perusahaan, mulai dari mendesain, mengadakan
sistem produksi dan operasi, menciptakan program pemasaran, sistem distribusi,
iklan dan mengarahkan tenaga penjual untuk menjual produk tersebut. Menurut
Kotler dan Armstrong (2001:279) dalam merencanakan penawaran suatu produk,
pemasar harus memahami lima tingkat produk, yaitu :
a)
Produk Utama (Care Benefit), yaitu
manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari
setiap produk.
b)
Produk Generik (Basic Produk), adalah
produk dasar yang mampu memenuhi fungsi pokok produk yang paling dasar.
c)
Produk Harapan (Expected Product),
adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisi secara
normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
d)
Produk Pelengkap (Augment Product),
adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan dengan berbagai
manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat
dibedakan dengan produk pesaing.
e)
Produk Potensial (Potential Product),
adalah segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk
suatu produk dimasa mendatang.
d. Klassifikasi Produk
Menurut Kotler dan
Armstrong (2001:280) klasifikasi produk dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a)
Barang Konsumen
Barang konsumen yaitu barang yang dikonsumsi untuk
kepentingan konsumen akhir sendiri, bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang
konsumsi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu :
1.
Barang kebutuhan sehari-hari (Convience
Goods) adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen (memiliki
frekuensi pembelian tinggi), dibutuhkan dalam waktu segera, dan memerlukan
waktu yang minim dalam pembandingan dan pembeliannya.
2.
Barang belanjaan (Shopping Goods)
adalah barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan dengan berbagai
alternatif yang tersedia oleh konsumen berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga,
dan daya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.
3.
Barang khusus (Speciality Goods)
adalah barang-barang dengan karakteristik dan atau identifikasi yang unik, yang
untuknya sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia senantiasa melakukan
usaha khusus untuk pembeliannya.
4.
Barang yang tidak dicari (Unsought Goods)
adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau walau sudah diketahui
namun secara umum konsumen belum terpikir untuk membelinya.
b)
Barang Industri
Barang
industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen
antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain konsumsi langsung, yaitu :
untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali oleh
produsen, untuk dijual kembali oleh pedagang tanpa dilakukan transformasi fisik
(proses produksi).
e. Dimensi
Kualitas Produk
Menurut
Orville, Larreche, dan Boyd (2005: 422) apabila perusahaan ingin mempertahankan
keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi
apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual
perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk yaitu:
a)
Performance (kinerja),
berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
b)
Durability (daya tahan), yang
berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut
harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka
semakin besar pula daya tahan produk.
c)
Conformance to Specifications (kesesuaian
dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah
produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya
cacat pada produk.
d)
Features (fitur),
adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk
atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
e)
Reliabilty (reliabilitas),
adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam
periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka
produk tersebut dapat diandalkan.
f)
Aesthetics (estetika),
berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa,
bau, dan bentuk dari produk.
g)
Perceived Quality (kesan
kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang
dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen
tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi,
persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan,
reputasi, dan Negara asal.
D. Respon
Konsumen Terhadap Produk
I.
Respon Konsumen
a. Pengertian
Respon
Respon atau tanggapan
adalah kesan-kesan yang dialami jika perangsang sudah tidak ada. jika proses
pengamatan sudah berhenti, dan hanya tinggal kesankesan saja, peristiwa
sedemikian ini disebut tanggapan. Defenisi tanggapan ialah gambaran ingatan
dari pengamatan (Kartono, 1990). Dalam hal ini untuk mengetahui respon
masyarakat dapat dilihat melalui persepsi, sikap,dan partisipasi. Respon pada
prosesnya didahului sikap seseorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau
kesediaan seseorang untuk bertingkah laku kalau ia menghadapi suatu ransangan
tertentu. Respon juga diartikan suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud
baik sebelum pemahaman yang mendetail, penilaian, pengaruh atau penolakan, suka
atau tidak serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu.
b. Faktor
Mempengaruhi Respon
Perubahan sikap dapat
menggambarkan bagaimana respon seseorang atau sekelompok orang terhadap
objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang
muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi, mendekati dan mengharapkan
suatu objektif, seseorang disebut mempunyai respon positif dilihat dari tahap
kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Sebaliknya seseorang mempunyai respon
negatif apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak
mempengaruhi tindakan atau malah menghindar dan membenci objek tertentu. Ada
dua jenis variabel yang dapat mempengaruhi respon, yaitu :
a)
Variabel
struktural
yaitu faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik
b)
Variabel
fungsional
yaitu faktor-faktor yang terdapat pada diri sipengamat, misalnya
kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu (Cruthefield, dalam sarwono,
1991).
Dalam Dollard dan Miller mengemukakan bahasa
memegang peranan penting dalam pembentukan respon masyarakat. Respon-respon
tertentu terikat dengan kata-kata, dan oleh karena itu, ucapan dapat berfungsi
sebagai mediator atau menentukan hirarki mana yang bekerja. Artinya sosialisasi
yang mempergunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan media srtategis
dalam pembentukan respon masyarakat. Apakah respon tersebut berbentuk respon
positif atau negatif, sangat tergantung pada sosialisasi dari objek yang akan
direspon.
II.
Persepsi Konsumen
a. Pengertian
Persepsi
Persepsi menurut
MacMahon adalah proses menginterpretasikan rangsangan (input) dengan
menggunakan alat penerima informasi (sensori information). Sedangkan menurut
Morgan, King dan Robinson menunjuk pada bagian kita melihat, mendengar,
merasakan, mencium dunia disekitar kita, dengan kata lain persepsi dapat juga
didefenisikan sebagai segala sesuatu yang dialami manusia.
b. Aspek
– Aspek Persepsi
Aspek-aspek Persepsi
Menurut Walgito (2002), penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu,
konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan
yang bermakna, ada aspek-aspek dalam dunia persepsi diantaranya adalah :
a)
Sensor
sel dasar
Rangsang yang diterima
harus sesuai dengan mobilitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensori dasar dari
masing-masing indera cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu untuk
perasa, bunyi untuk pendengaran dan sifat permukaan bagi peraba (Walgito,
2002).
b)
Dimensi
ruang
Dunia persepsi
mempunyai sifat ruang (dimensi ruang). Kita dapat menyatakan atas bawah, tinggi
rendah, luas sempit, depan dan belakang (Walgito, 2002).
c)
Dimensi
waktu
Dunia persepsi
mempunyai dimensi waktu seperti cepat, lambat, tua dan muda (Walgito, 2002).
d)
Konteks
Objek-objek atau
gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan
konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. Kita
melihat meja tidak berdiri sendiri tetapi dalam ruang tertentu di saat
tertentu, letak atau posisi tertentu (Walgito, 2002).
e)
Tujuan
Dunia persepsi
merupakan dunia penuh arti, kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi
pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungan dengan
diri kita (Walgito, 2002).
c. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Siagian (1995),
dalam bukunya yang berjudul ”Teori Motivasi
dan Aplikasinya” secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi
terjadinya persepsi seseorang yaitu
: Faktor internal dan eksternal.
a)
Faktor
eksternal merupakan persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar individu yang
meliputi :
·
Objek
Objek ini akan menjadi sasaran dari persepsi yang dapat berupa orang,
benda atau peristiwa, dan objek yang sudah dikenali tersebut akan menjadi
sebuah stimulus.
·
Faktor
situasi
Situasi merupakan keadaan dimana, keadaan tersebut dapat menimbulkan
sebuah persepsi.
b)
Sedangkan
faktor internal yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal
dalam diri individu (Niven, 2002). Diantara faktor internal tersebut adalah :
·
Motif
Motif adalah semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri
manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu.
·
Minat
Minat adalah perhatian terhadap sesuatu stimulus atau objek yang menarik
kemudian akan disampaikan melalui panca indera.
·
Harapan
Harapan merupakan perhatian seseorang terhadap stimulus atau objek
mengenai hal yang disukai dan diharapkan.
·
Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau objek, sikap dapat menggambarkan suka atau tidak suka
seseorang terhadap objek. Sikap juga dapat membuat seseorang mendekati atau
menjauhi orang lain atau objek lain.
·
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
·
Pengalaman
Pengalaman merupakan peristiwa yang dialami seseorang dan ingin
membuktikan sendiri secara langsung dalam rangka membentuk pendapatnya sendiri.
Hal ini berarti pengalaman yang dialami sendiri oleh seseorang akan lebih kuat
dan sulit di lupakan dibandingkan dengan melihat pengalaman orang lain
BAB II
Pembahasan
A.
Keloyalan Konsumen Terhadap Merek Indomie
Berdasarkan hasil penilitian kami
yang sudah kami lakukan melalui penyebaran quisioner dengan objek penelitian
mahasiswa UMN dengan 30 responden yang menjadi sumber Informasi kami:
Grafik I. Demografi
Responden Kami
Grafik II. Pendapatan
Mahasiswa
Responden kami sebagian besar
tinggal bersama orang tuanya di rumah dengan 73% responden yang rata – rata
memiliki pendapatan mulai dari Rp 300.000 hingga lebih dari itu. Kami yakin
bahwa mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara pernah mengkonsumsi produk
Indomie. Terbukti dari hasil quisioner kami seluruh responden kami pernah
mengkonsumsi Indomie hal ini membuktikan bahwa produk Indomie telah banyak
dikenal oleh semua mahasiswa.
Tabel
I. Tingkat Mengetahui Merek Indomie
Pertanyaan
|
Jumlah
|
%
|
Saya mengetahui tentang produk Indomie . . .
|
||
a. Ya
|
30
|
100%
|
b. Tidak
|
0
|
0%
|
Dari hasil riset penelitian yang telah lakukan bahwa
mahasiswa tertarik untuk mengkonsumsi produk Indomie sebanyak 100% dari
responden sekitar 30 mahasiswa mengetahui tentang produk Indomie. Produk
Indomie sudah banyak dikenal oleh semua kalangan mahasiswa melalui usaha
promosi yang dilakukannya baik melalui media advertising diberbagai media
maupun mengadakan event terkait untuk mendapatkan beberapa konsumen.
Grafik III. Tingkat
Tertarik Mahasiswa Terhadap Indomie
Berdasarkan
data grafik diatas 74% responden tertarik untuk mengkonsumsi merek produk
Indomie. Mereka tertarik dengan mie ini karena memiliki cita rasa yang khas dan
harganya mudah dijangkau untuk kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil
perbincangan kami dengan beberapa mahasiswa mereka tertarik untuk membeli
produk Indomie ini karena dari kemauan pribadi, biasanya mereka mengkonsumsi
Indomie disaat mereka kehabisan makanan di rumah ataupun di kosan dan faktor
males untuk keluar rumah membeli makanan, sehingga bisa dikatakan Indomie
merupakan makanan yang praktis dan Instan
Tabel
II. Alasan kurang tertarik mengkonsumsi Indomie
Mengapa saya kurang tertarik untuk mengkonsumsi produk merek
Indomie?
|
Alasan:
|
1. sudah menghindari makan indomie
|
2. sudah mulai aware terhadap kesehatan
|
3. Ukuran mie nya minim
|
Namun
ada beberapa mahasiswa yang kurang tertarik pada merek produk Indomie karena
memiliki berbagai alasan yaitu:
a) Program
menghindari makan mie instan
Berdasarkan alasan yang
diberikan oleh mereka bahwa mereka sedang menjalani program menghindari mie
instan karena sedang menjalani program mengurangi obesitas yang terdapat
ditubuh mereka. Mie instan adalah salah satu penyebab utama obesitas, alasan
menghindari mi instan karena mie mengandung sejumlah besar lemak dan natrium
yang menyebabkan retensi air dalam tubuh.
b) Aware
terhadap kesehatan mereka
Kesehatan
merupakan bagian terpenting dari kehidupan kita. Bebrapa mahasiswa masih
memperhatikan kesehatan mereka sehingga dalam mengkonsumsi mie instanperlu
dipertimbangkan. Alasan mie instan perlu dipertimbangkan untuk kesehatan karena
yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan. Dari beberapa penelitian
yang dilakukan oleh beberapa analis gizi telah diketahui bahwa permukaan mie
instan dilapisi oleh lilin, inilah kenapa mie tidak pernah lengket satu sama
lain. Lilin ini sangat membahayakan kesehatan tubuh, karena tubuh kita butuh
waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni sekitar dua hari. Jika zat ini terus
menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit kanker sangatlah
tinggi. Misalnya, kanker hati, usus, atau leukimia. Tidak hanya lilin dari mie
instan, bumbunya pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang bisa
menjadi pemicu kanker dalam tubuh.
Banyak kasus nyata
tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak
mengkonsumsi mie instan. Karena itu, beberapa mahasiswa mulai mengurangi
mengkonsumsi makanan ini.
c)
Minimnya
ukuran mie Instan
Beberapa mahasiswa mengeluhkan ukuran mie dari produk Indomie yang minim
sehingga sekali makan kurang berasa kenyang. Dengan ukuran yang minim tersebut
menyebabkan kita membuat cepat lapar lagi. Ada beberapa mahasiswa mengungkapkan
mereka dalam sekali makan Indomie tidak cukup hanya mengkonsumsi satu indomie
malah melebihi dari satu mie sehingga membuat mereka kenyang.
Tabel
III. Saingan Berat Merek Indomie
Pertanyaan
|
Jumlah
|
%
|
Menurut saya saingan merek terberat dari Indomie yaitu…..
|
||
a. Mie Sedap
|
27
|
90%
|
b. Supermi
|
3
|
10%
|
c. Sarimi
|
0
|
0%
|
d. ABC
|
0
|
0%
|
Persaingan
dalam usaha mie instant sangat ketat. Banyaknya usaha yang bermunculan baik
perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan antar perusahaan baik
yang sejenis. Berbagai usaha yang dilakukan berbagai perushaaan mie instan
melakukan pemasaran yang dilakukan dalam menghadapi persaingan untuk
mendapatkan laba. Menurut responden penelitian kami saingan terberat dari merek
Indomie yaitu:
a)
Mie
Sedap
Dari 90% responden kami dari 27 mahasiswa mengungkapkan bahwa mie sedap
merupakan saingan terberat dari merek Indomie. Mie Sedap hadir dalam melakukan
promosi yang agresif, salah satu cara yang digunakan mie Sedap menjadi sponsor
salah satu acara mencari bakat nyanyi di salah satu stasiun TV. Produk mie
Sedap termasuk produk dalam kelompok
produk Wings ini langsung merangsak pasar melalui promosi yang luar
biasa tersebut. Salah satu bentuk promosinya lainnya yaitu pemasangan umbul -
umbul mie sedaap sepanjang jalan selama bulan ramadhan yang belum dilakukan
oleh produk lain. Selain itu harga produk Mie sedapnya pun di bawah harga
produk Indofood dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya. Sehingga mie sedap
saat ini dikenal sebagai produk pesaing terberat dari merek Indomie.
b)
Supermi
Dari 10% responden kami
saingan terberat kedua yaitu produk merek Supermi. Supermi mulai gencar
bersaing dengan Indomie pada tahun 1976. Untuk
bersaing dengan Indomie tuntutan persaingan dengan Supermi semakin gencar dan
kuat. Hal yang dipertimbangkan Supermi agar tetap bersaing dengan membuat
maindset yaitu merupakan mie yang cepat dimasak dengan bumbu yang lengkap.
Selain membuat maindset
Supermi mendevelop mereknya agar dikenal masyarakat dengan membuat iklan yang
menarik dengan menggandeng Ira Maya Sopha kembali menjadi bintang iklan Supermi. Cara
lain yang digunakan Supermi yaitu Supermi mensponsori ajang Indonesia
Mencari Bakat. Dari
berbagai cara yang telah digunakan Supermi tersebut membuat beberapa mahasiswa
mengenal produk mie ini.
Grafik IV. Positioning Merek
Indomie
Positioning merupakan
usaha dan tindakan yang dilakukan perusahaan agar mereknya mendapatkan tempat
khusus dalam pikiran masyarakat. Tujuannya adalah menempatkan merek dalam
pikiran konsumen untuk mendapatkan profit yang maksimal dari hasil penjualan.
Positioning merek yang baik membantu memandu strategi pemasaran dengan cara
memperjelas konsep merek, sehingga merek dibuat secara unik. Sebagai usaha
positioning yang dilakukan oleh Indomie ada tiga positioning yang ingin
ditanamkan dibenak konsumen yaitu:
a) Enak
dan Kenyang
Berdasarkan hasil riset
yang telah kami lakukan 57% responden kami mengungkapkan bahwa Indomie
merupakan produk yang memiliki cita rasa yang khas bagi mereka, bila kita
sekali makan mie ini sudah mencukupi porsi yang membuat kita cukup kenyang
sehingga mereka cukup puas dengan porsi mie tersebut.
b) Praktis
Dari 23% responden kami
mengatakan bahwa Indomie merupakan produk makanan yang praktis karena disaat
kita lapar, kita tidak perlu ribet untuk memasak cukup dengan merebus mie dan
mencampurkan ke dalam bumbu mie siap untuk disantap.
c) Murah
Sementara 20% responden
kami memilih positioning murah karena Indomie merupakan produk makanan yang
dapat dijangkau dengan harga murah dibandingkan produk makanan yang lain. Bila
kita tinjau ke supermarket dan warung disekitar rumah kita mie dijual mulai
dari harga Rp 2.000 – Rp 3.000, lebih hemat dibandingkan membeli produk makanan
lain.
Pertanyaan
|
Jumlah
|
%
|
Menurut saya merek indomie meiliki kelemahan…
|
||
a. Ya
|
4
|
14%
|
b. Tidak
|
26
|
86%
|
Tabel IV. Kelemahan Merek Indomie
Tabel V. Kelemahan
Merek Indomie
Pertanyaan
|
Jumlah
|
%
|
Kelemahan merek dari Indomie yaitu…
|
||
a. jarang melakukan inovasi
|
1
|
25%
|
b. Kurang melakukan pemasaran
|
1
|
25%
|
c. Kurangnya maintain dalam memasarkan produk baru
|
2
|
50%
|
Produk Merek Indomie tidak hanya
memiliki kelebihan namun terdapat beberapa kelemahan, hal ini dukung 14% oleh
responden yang meyakini bahwa merek Indomie juga memiliki kelemahan yang
membuat persain merek lain semakin menempel ketat persaingan di industri mie,
ada beberapa kelemahan pada merek Indomie yaitu
Jarang melakukan inovasi terhadap produknya, hal ini menyebabkan
konsumen mulai jenuh terhdap produk Indomie. Bila dibandingkan dengan pesaing
mie lainnya banyak melakukan inovasi seperti rutin mengeluarkan varian rasa
baru, dan melakukan inovasi dalam pemasaran melalui berbagai media advertising.
Faktor lain yang menjadi kelemahan
Indomie yaitu kurangnya melakukan pemasaran. Hal ini dibuktikan dari Indomie
hanya memasang adverstising di media TV hanya pada saat event tertentu seperti
lebaran dan saat mengeluarkan produk baru. Dengan jarangnya melakukan promosi
menyebabkan masyarakat memilih produk pesaing mie lainnya yang gencar melakukan
promosi. Karena dengan promosi melalui media TV dapat mempengaruhi seseorang
untuk melakukan keputusan pembelian.
Dalam melakukan inovasi kelemahan
dari Indomie yaitu usaha mengenalkan produk baru Indomie seperti mie noodle
hanya publish dalam waktu yang singkat sehingga beberapa masyarakat yang
melihat iklan di TV saja yang mengetahui aanya produk keluaran baru tersebut
sementara beberapa yang belum melihat iklan tersebut tidak mengetahui produk
terbaru Indomie.
B. Iklan
Indomie Mempengaruhi Konsumen
Iklan
merupakan bagian dari promosi sebagai media pemasaran dengan menawarkan suatu
produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media bertujuan untuk
menyampaikan suatu pesan dari suatu produk. Bila kita tinjau dengan iklan yang
disampaikan Indomie semua kalangan mengetahui iklan yang disampaikan oleh
Indomie terbukti melalui hasil Quisioner yang telah kami lakukan dengan objek
Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Dari hasil riset yang kami lakukan
100% respoden kami mengetahui iklan dari Indomie, hal ini membuktikan bhawa
produk Indomie sudah banyak dikenal oleh banyak orang.
Tabel VI. Tingkat Iklan Indomie Dikenal Oleh
Konsumen
Pertanyaan
|
Jumlah
|
%
|
Saya pernah melihat iklan Indomie
|
||
a. Pernah
|
30
|
100%
|
b. Tidak Pernah
|
0
|
0%
|
Berbagai media
iklan digunakan Indomie untuk menyampaikan pesan dari produk mereka ke konsumen
dengan tujuan agar produk mereka dikenal luas oleh masyarakat. Indomie menggunakan berbagai media yang
digunakan menyampaikan iklan mereka seperti : TV, majalah, papan reklame, dan
brosur
Berikut ini bukti
bahwa Indomie melakukan promosi melakukan berbagai media tersebut:
(Sumber:
http://foto.galihsatria.com)
Gambar
B.01 Iklan Indomie Di Papan Reklame
Gambar B.02 Iklan Indomie Melalui Brosur
Gambar B.03 Iklan Indomie
Di Majalah
Namun berdasarkan hasil riset yang
telah kami lakukan pada mahasiswa UMN mengungkapkan bahwa seluruh responden
atau 100% responden kami mengetahui produk Indomie melalui Iklan yang dilakukan
melalui media TV.
Tabel
VII. Media Iklan Yang Digunakan Indomie
Pertanyaan
|
Jumlah
|
%
|
Saya sering melihat iklan Indomie melalui media…
|
||
a. TV
|
30
|
100%
|
b. Koran
|
0
|
0%
|
c. Papan Reklame
|
0
|
0%
|
d. Brosur
|
0
|
0%
|
Berbagai macam bentuk Iklan
disampaikan melalui media TV dengan pesan yang berbeda – beda disampaikan ke
konsumen. Pada tahun 2015 ada tiga macam iklan yang ditampilkan melalui media
televisi,
Grafik
V. Iklan yang Paling Diminati
Dari data grafik diatas merupakan
data iklan Indomie tahun 2015 yang paling diminati oleh mahasiswa, berikut ini
iklan yang disampaikan melalui media TV pada tahun 2015:
a) Iklan My Noodlez
Gambar B.04 Iklan My Noodle
Iklan
My Noodle digemari oleh merupakan iklan yang memperkenalkan Indomie My Noodlez,
mie pertama untuk anak-anak yang dibuat dengan wortel dan rumput laut dengan taburan
topping crunchy yang seru. Dengan membuat tagline iklannya yaitu: Dijamin
pengalaman makan mereka menjadi lebih seru dan menyenangkan!. Iklan My Noodlez
dipilih oleh 17% responden dengan alasan bahwa iklan ini menurut mereka
merupakan inovasi yang baru dikhususkan untuk segmentasi anak – anak yang baru
pertama kali dibuat oleh industri mie instant didukung oleh iklan yang lucu dan
kreatif sehingga anak – anak tertarik untuk membeli.
b) Bikin Santai Makin Hangat
Gambar B.05 Iklan Bikin Santai Makin Hangat
Iklan
Indomie Bikin Santai Makin Hangat merupakan iklan yang ingin menyampaikan pesan
bahwa Indomie kuah merupakan salah satu varian yang rasanya khusus diambil dari
bumbu-bumbu makanan khas Indonesia. Perpaduan antara mi, kuah dan bumbu otentik
makanan khas Indonesia menjadikan Indomie kuah makanan yang sangat spesial
apalagi bila disajikan dikala cuaca dingin atau hujan. Menurut 20% responden
memilih iklan ini karena konteks isi iklan yang menarik dan simple sesuai
dengan kondisi saat ini yang sedang musim hujan, dimana dengan mengkonsumsi
Indomie kuah dapat menghangatkan tubuh kita.
c) Bikin Hari Semangat
Gambar B.06 Iklan Bikin Hari Semangat
Iklan Bikin Hari Semangat dibuat untuk
menyampaikan pesan bahawa dengan memakan Indomie bisa membuat hari – hari mu
lebih semangat. Iklan ini dipilih 63% responden kami karena iklannya kreatif
dan menggunkan endorse artis yang dikenal oleh mahasiswa, serta tagline yang
mudah diingat.
Berbagai iklan Indomie telah
dipromosikan lewat berbagai macam media advertising untuk menarik perhatian
konsumen. Indomie berusaha membuat iklan yang kreatif, karena dengan iklan yang
kreatif menarik banyak perhatian
konsumen sehingga konsumen penasaran dengan produk yang sedang diiklankan.
Namun bila kita melihat iklan Indomie pada tahun 2015 melalui media TV 90%
responden mengungkapkan bahwa melalui beberapa iklan tersebut mereka tertarik
Untuk membeli produk Indomie, namun 3% responden kami walaupun iklannya sudah dibuat
kreatif mereka kurang teratrik akibat mereka takut penyakit yang ditimbulkan
akbat mengkonsumsi mie ini.
Tabel
VII. Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Membeli
Pertanyaan
|
Jumlah
|
%
|
Setelah melihat iklan tersebut apakah saya tertarik untuk
membeli produk Indomie…
|
||
a. Tertarik untuk membeli
|
27
|
90%
|
b. Tidak tertarik untuk membeli
|
3
|
10%
|
C. Kualitas
Produk Indomie
Indomie merupakan produk makanan yang praktis dan instan,
banyak konsumen menyukai mie ini karena mengandung cita rasa yang khas dan
membuat kita kennyang. Sebagai perusahaan mie Instan yang besar Indomie harus
menjaga produk dengan kualitas tinggi, Kualitas merupakan faktor yang
terpenting dalam menjamin kelangsungan pesanan produk dan juga tingkat
profitabilitas perusahaannya. Dari
hasil riset kami dapat kita ketahui dalam seminggu beberapa mahasiswa
mengkonsumsi indomie berapa banyak:
Grafik VI. Tingkat konsumsi Indomie
Dari
hasil riset yang kami lakukan bahwa responden kami masih wajar dalam
mengkonsumsi Indomie 56% responden mengkonsumsi satu bungkus Indomie dalam
seminggu sementara 27% responden kami mengkonsumsi dua bungkus dalam seminggu.
Batas wajar seminggu 1 – 2 bungkus Indomie masih dapat ditolerir karena bila
dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan membuat gangguan kesehatan pada tubuh
kita sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan.
Namun
kita perlu mengetahui Indomie merupakan produk makanan bergizi, di dalam
Indomie memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12 yang dapat kita lihat dibungkus
Indomie.
Harga
Indomie yang ekonomis mulai dari harga Rp 2.000 – Rp 3.000 sudah bisa
mendapatkan Indomie dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera
Indonesia beberapa konsumen.
Grafik VII. Favorite
Indomie
Dari
grafik diatas diungkapkan bahwa 67% responden menyukai rasa mie goreng, 17%
menyukai rasa soto, 10% responden menyukai rebus ayam bawang, 3% masing –
masing menyukai rasa kari ayam dan special soto.
Indomie
banyak kita temukan diberbagai tempat seperti warung dan supermarket sekitar
kita, ketersediaan produk Indomie sangat banyak sehingga kita tidak perlu
berpikir stocknya terbatas. Bahkan produk Indomie sudah di ekspor ke luar
negeri, untuk bisa diekspor kualitas Indomie harus mencapai dengan standar
kualitas yang sudah ditetapkan oleh ahli gizi dunia dan mendapatkan ekspor izin
diberbagai negara tujuan ekspor.
D. Respon
Konsumen Terhadap Produk Indomie
Dari hasil mengkonsumsi produk Indomie
menghasilkan beberapa respon yang beraneka ragam dari konsumen. Aneka respon berdasarkan
hasil riset yang telah kami lakukan yaitu membeli lagi produk mie ini dan ada
yang tidak membeli.
Tabel
VIII. Respon Konsumen
Pertanyaan
|
Jumlah
|
Total
|
Diwaktu yang akan datang saya masih mengkonsumsi Indomie . . .
|
||
a. Ya membeli
|
28
|
94%
|
b. Tidak membeli
|
2
|
6%
|
Dari hasil riset 94% responden
mengungkapkan mereka tetap membeli lagi produk Indomie diwaktu yang akan
datang, walaupun telah mengkonsumsi Indomie sebelumnya. Namun untuk 6%
responden kami merupakan mahasiswa yang sedang menjalani program hidup sehat
sehingga dia membeli Indomie berdasarkan waktu tertentu sekitar setahun sekali
baru dapat mengkonsumsi Indomie kembali.
Grafik VIII. Respon Konsumen Terhadap Indomie
Dari grafik diatas
mengungkapkan bahwa terdapat beberapa respon dari konsumen untuk menanggapi
produk Indomie yaitu:
a) Harganya Murah
Indomie dikenal oleh konsumen merupakan
produk makanan dengan harga ekonomis karena semua kalangan dapat membelinya
dengan harga yang murah sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000. Makanan ini cocok untuk
para mahasiswa terutama disaat tanggal tua dengan keterbatasan persediaan
keuangan dapat memanfaatkan Indomie sebagai makanan pilihan.
b) Praktis Dan Instan
Produk dari Indomie sudah lama dikenal
sebagai makanan praktis dan instan karena dalam menyajikannya tidak memerlukan
proses yang sulit namun hanya cukup merebus mie tersebut, tuangkan bumbu ke
piring, masukan telor dan sayur yang kita suka, lalu sajikan bersama bumbu.
Praktis dalam jangka waktu 10 menit Indomie siap untuk disajikan.
c) Bikin Kenyang
Dengan porsi ditentukan oleh parusahaan,
sudah membuat konsumen merasa kenyang namun bagi orang dengan kebiiasaan makan
banyak lazimnya memakan Indomie sekali membutuhkan dua bungkus Indomie, rasa
kenyang yang ditimbulkan Indomie hanya bertahan beberapa jam saja sehingga
dalam waktu jangka tiga jam kemudian perut sudah mulai merasa lapar kembali.
d) Rasanya Enak
Indomie dikenal oleh banyak konsumen memiliki
cita rasa yang khas disetiap produknya. Cita rasa yang khas membuat konsumen
menyukai produk mie ini, sehingga bila kita menyantap Indomie menimbulkan
selera yang tinggi untuk menghabiskan mienya, tidak jarang beberapa orang tidak
cukup hanya satu bungkus Indomie saja.
Sehingga dapat kita simpulkan respon
muncul dari diri pribadi konsumennya yang dipengaruhi oleh produk yang mereka
konsumsi seperti ukuran porsi, rasa, dan bagaimana cara menyajikan. Bila semua
faktor pengaruh itu dikemas dengan usaha yang terbaik maka akan menimbulkan
respon yang positif dari konsumen.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
hasil penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa Indomie
merupakan salah satu perusahaan mie instan terbesar di Indonesia, namun saat
ini persaingan dalam bidang industri mie isntant sangat besar terdapat dua
pesaing berat Indomie yaitu mie Sedap dan Supermi. Indomie sudah sangat dikenal
diberbagai kalangan mahasiswa. Semua mahasiswa mengetahui tentang beraneka
ragam produk dari Indomie dari mie goreng, mie kuah, dan mie noodlez. Indomie
dikenal sebagai merek yang memiliki harga ekonomis dapat dijangkau oleh semua
kalangan mahasiswa, praktis karena dibuat dengan cara yang mudah dalam waktu
yang singkat sekitar 15 menit, dan dengan cita rasa yang khas menimbulkan rasa
yang enak bagi penikmat Indomie.
Untuk
banyak dikenal oleh semua kalangan konsumen Indomie dengan mendevelop iklan
dengan kreatif agar dapat menarik banyak perhatian konsumen. Dalam membuat
iklan yang dilakukan Indomie menggunakan berbagai media advertising seperti TV,
majalah, dan papan reklame. Usaha promosi yang gencar dilakukan oleh Indomie
membuat seluaruh konsumen terutama dari objek penelitian kami yaitu mahasiswa
Universitas Multimedia Nusantara mengetahui iklan yang sedang dilakukan produk
tersebut. Iklan yang kreatif dibuat dengan menyampaikan pesan dari produknya
secara dibuat dengan cara menarik untuk dilihat dan memiliki ciri khas,
serta simpel sehingga mudah dingat oleh
konsumen. Karena iklan dapat mempengaruhi faktor pembelian oleh konsumen.
Indomie
sangat digemari oleh mahasiswa dalam seminggu dapat menghabiskan satu hingga
dua bungkus Indomie. Hal ini masih wajar karena dengan porsi tersebut masih
aman untuk kesehatan dalam waktu jangka kedepannya. Sebenarnya Indomie
merupakan produk makanan yang bergizi dan aman, dirpoduksi dengan kulaitas yang
tinggi sehingga konsumen loyalitas konsumen tetap terjaga bahkan penjualan
produk Indomie semakin meningkat dari kebutuhan masyarakat akan Indomie juga
meningkat.
Timbul
berbagai respon setelah konsumen mengkonsumsi mie instan ini, sebagaian besar
justru merasa ketagihan untuk membeli kembali produk Indomie. Hal ini
menunjukan bahwa Indomie merupakan produk yang dikenal oleh konsumen sebagai
produk yang murah, praktis, instant, dan rasanya enak.
B.
Saran
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah kami lakukan mendapatkan sebuah hasil bahawa
Indomie tidak hanya memiliki kelebihan namun terdapat kekurangan yang sebaiknya
diperbaiki agar tetap menjadi produk mie instan yang tetap unggul dibandingkan
dari pesaing lainnya, yaitu:
a.
Menambah
Varian Rasa Baru
Saat ini sudah terdapat
berbagai varian rasa dari produk Indomie namun dari pihak Indomie dalam
mengeluarkan varian rasa baru membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar dua
tahun sekali muncul produk dan varian rasa baru, sehingga konsumen dalam
menunggu jangka tersebut mulai jenuh terhadap varian rasa yang sudah ada.
Diharapkan dari Indomie agar tiap tahun melakukan inovasi dengan mengeluarkan
produk baru sehingga mie intant ini agar tetap mature dan konsumen loyal terhadap produk Indomie.
b.
Porsi
Mie Perlu Ditambahkan
Untuk saat ini bila
kita mengkonsumsi satu bungkus Indomie dalam sekali makan tidak merasa puas
karena porsinya kurang cukup untuk mengganjal perut kita sehingga bila kita
mengkonsumsi satu bungkus rasa kenyangnya akan bertahan tidak lama. Sebaiknya
pihak Indomie menambahkan lebih porsi Indomie yang sudah ada saat ini agar
konsumen puas dalam sekali konsumsi mie instan ini.
LAMPIRAN
KUISIONER TENTANG PENGARUH IKLAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN INDOMIE
Berbagai
merek mie instan telah banyak beredar di masyarakat, mereka saling bersaing
untuk mendapatkan banyak konsumen melalui berbagai cara dengan iklan mupun
atribut produk yang mereka buat dengan memiliki ciri khas dari masing – masing
merek mie instan. Terutama pada penelitian ini kami secara khusus akan membahas
salah satu merek yaitu Indomie, bagaimana proses Indomie dalam membuat iklan
dan atribut produknya dapat mempengaruhi keputusan pembelian Indomie terhadap
konsumen.
Kuisioner
ini bertujuan sebagai sumber data yang kami gunakan dalam melakukan riset untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah consumer behavior. Kami harapkan partisipasi
dari mahasiswa/ mahasiswi untuk dapat mengisi kuisioner ini dengan sejujur
jujurnya berdasarkan pengalaman masing masing individu. Sebelumnya kami
mengucapkan terimakasih atas partisipasi mahasiswa mahasiswi universitas
multimedia nusantara dalam membantu mengisi kuisioner.
Identitas
Nama :
Usia :
Jurusan :
E-mail :
Tangerang,
….. November 2015
Pengisi Kuisioner
Bagian I
1. Saya
tinggal di.....
ð Rumah
bersama orang tua
ð Ngekost
ð Numpang
bersama saudara
ð Rumah
Sendiri
2. Uang
saku Saya dari orang tua dalam satu bulan yaitu.....
ð 300.000
– 600.000
ð 600.000
– 900.000
ð 900.000
– 1.200.000
ð >
1.200.000
3. Saya
tau tentang produk Indomie....
ð Ya
ð Tidak
4. Saya
masih tertarik mengkonsumsi merek Indomie....
ð Sangat
Setuju
ð Setuju
ð Netral
ð Tidak
Setuju (Lanjut Ke
No. 5)
ð Sangat
Tidak Setuju (Lanjut Ke No. 5)
5. Mengapa
Anda Kurang Tertarik Pada merek Indomie?
6. Menurut
Saya saingan merek terberat indomie yaitu.....
ð Mie
Sedap
ð Supermi
ð Sarimi
ð ABC
7. Ketika
saya berpikir tentang merek Indomie yang terlintas dipikiran saya yaitu....
ð Enak
dan bikin kenyang
ð Praktis
ð Murah
8. Menurut
saya merek indomie memiliki kelemahan...
ð Ya (Lanjut Ke No. 9)
ð Tidak (Lanjut Ke No. 10)
9. Kelemahan
dari merek Indomie yaitu....
ð Jarangnya
melakukan inovasi
ð Kurang
melakukan pemasaran
ð
kurangnya maintain dalam memasarkan produk baru
10.
Saya pernah melihat iklan Indomie . . . .
ð Pernah
ð Tidak
Pernah
11.
Saya melihat iklan Indomie melalui media .
. . .
ð TV
ð Koran
ð Papan
Reklame
ð Brosur
12.
Dalam 2015 iklan indomie yang menurut saya
yang paling menarik adalah ....
ð
ð
ð
13.
Saya sangat tertarik melihat iklan
tersebut....
ð Sangat
Setuju
ð Setuju
ð Netral
ð Tidak
Setuju
ð Sangat
Tidak Setuju
14.
Alasan saya memilih iklan tersebut karena . .
.
15.
Setelah saya melihat iklan tersebut
apakah tertarik untuk membeli produk
indomie....
ð Tertarik
untuk membeli
ð Kurang
tertarik untuk membeli (Isi Soal No.15)
16.
Alasan saya kurang tertarik pada iklan
tersebut yaitu.....
17.
Saya pernah mengkonsumsi indomie....
ð Mengkosumsi
ð Tidak
mengkonsumsi
18.
Dalam seminggu saya mengkonsumsi Indomie
sebanyak....
ð 1
ð 2
ð 3
ð >
4
19.
Saya sering mengkonsumsi Indomie rasa . . . .
ð Mie
Goreng
ð Rebus
Ayam Bawang
ð Soto
ð Dan
Lain Lain, Sebutkan . . . .
20.
Alasan saya sering memilih rasa itu karena . .
.
21.
Alasan
Saya mengkonsumsi Indomie yaitu.....
ð Harganya
Murah
ð Praktis
dan Instan
ð Bikin
Kenyang
ð Rasanya
Enak
22.
Setelah mengkonsumsi Indomie apakah
diwaktu yang akan datang saya akan membeli lagi?
ð Ya,
membeli
ð Tidak
membeli
23.
Yang saya harapkan dari Indomie diwaktu
yang akan datang yaitu.....
Terimakasih telah mengisi quisioner kelompok
kami, semoga data yang kami dapatkan dari anda dapat berguna untuk penelitian
kami.
DOKUMENTASI
RISET
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, Bahrun. (2009, September). Pentingnya
Merek. [Weblog]. From: http://marketing- practice.blogspot.co.id/p/pentingnya-merek-pemberian-merek- atau.html
Atmaji, Wahyu. (2005, 14
Januari). Perang Terbuka Indofood dan Wings Dimulai. [Weblog]. From: http://www.suaramerdeka.com/harian/0501/14/eko05.htm
Hayati, Eka. (2012, 7
Oktober). Pengambilan Keputusan Konsumen. [Weblog]. From: http://ekakeropooh.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-konsumen-ciri-ciri- konsumen.html
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran.
Jilid II. Edisi Kesebelas. Alih Bahasa
Benyamin
Molan. Jakarta. : Indeks
Kotler, Philip dan Gary, Armstrong. 2001.
Prinsip-prinsip Pemasaran. Alih Bahasa
Imam Nurmawan Jakarta : Erlangga.
Tanjung, Vina. (2013,
Januari). Kualitas Produk. [Weblog], from: http://blogger- viens.blogspot.co.id/2013/01/kualitas-produk.html
Waliyah, Wilda. (2014, 27 Oktober). Ciri – Ciri Konsumen. [Weblog]. From: http://wildaawaliyah.blogspot.co.id/2014/10/ciri-ciri-konsumen.html
Komentar
Posting Komentar